Minggu, 09 Februari 2014

Perfect

Share on :
Lidah-lidah itu bergelut menghasilkan nada remeh.
Mata-mata itu juga akan menyipit tak suka.
Hidung-hidung itu selalu menciptakan dengusan tak peduli.
Saraf pada leher-leher itu pun tak pernah tau arti menunduk.
Dan, hati-hati itu hanya mengenal satu kata; sempurna.
Sempurna.
Itu namaku.
Mereka mengerjarku.
Dan aku malah menjauhi mereka.
Kenapa?
Itu karena mereka tidak sabar. Tidak mau menunggu.
Aku lebih suka dan akan luluh jika ditunggu, dibandingkan dikejar.
Mereka yang setia menunggu memperlihatkanku dua hal; setia dan tulus.
Dan, jika mereka bilang; sebenarnya mereka tidak mengejarku. Melainkan beginilah cara mereka menungguku.
Aku tahu mereka berdusta.
Karena sesungguhnya, kerendahan hati lah yang merupakan ruang tunggu bagi kesempurnaan.

Yang kamu kejar,
Sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar