Hari ini para kepo-ers lagi pada tumpengan ya. Gue nulis post lagi nih! Iya kasian blog gue biar rame! Kali ini kita bakal bahas tentang 'kesabaran'? Nggak percaya. Dalam sehari ini gue bijak abis. Ya semua orang akan bijak pada waktunya. Ini bukan tua, tapi dewasa. Kesabaran. Sebenarnya sabar itu ikhlas aja sama apa yang ada. Berusaha control diri. Kita tetap berhak bicara tapi tanpa emosi. To The Point di sini gue pengen bahas tentang orang-orang yang selalu mengatakan: "Sabar itu ada batasnya." terus terang gue nggak setuju. Dimana sebenarnya batas sabar itu? Merauke? Sabang? Atau antartika? Nebula? Sabar itu tidak visual tapi feel banget.
Dalam menghadapi sesuatu yang masih masuk logika dan tidak melanggar hukum apalagi itu masalah kecil harusnya kita sabar, ya kecuali itu sudah diluar logika dan melanggar hukum kamu juga haru sabar. Dengan laporin ke polisi atau tergur baik-baik tanpa emosi. Jadi apapun yang terjadi, Sabar.
Memang bukan seharusnya gue ngomong begini. Gue bukan orang sabar. Gue malah orang yang nggak sabar banget sih. Tapi gue 'berusaha' sabar. Se-enggak-nya gua pernah berusaha control diri walau akhirnya lose. Yah mungkin gue pernah mengucap "sabar itu ada batasnya." tapi sekarang gue juga berusaha untuk tidak mengatakannya. Karena gue nggak setuju sampe kapan-pun. Itu, kalo gue mengatakannya karena gue lose. Mungkin yang gue hadepin bukan orang biasa yang udah kelewatan. Gara-gara keyakinan saya dengan prinsip saya tentang sabar ini, saya jadi favorite-in tweets user twitter yang gue nggak kenal. Gue liat di TL karena hasil retweet-an dari orang-orang. Ya mereka cuma nge-retweet tau deh ngerti apa enggak.
Yah jadi terserah kamu-kamu juga ya. Mau jadi yang sabar tapi punya batas atau sabar tanpa batas. Jadi sebenarnya dimana batas sabar itu? Kasih tau gue kalo lo nemu! Kalo nggak temu juga lo search aja di Google.
Goodbye,
-Bukan Manusia Sabar-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar