Minggu, 11 Mei 2014

Finished

Share on :
Patah hati mengajarkan kamu satu hal; bersyukur bahwa yang kamu punya setidaknya lebih baik, daripada sesuatu yang kamu ingin tapi tidak pasti.

Kamu yang bodoh. Kamu yang memilih menunggunyahal yang tidak pasti. Yang kapan saja bisa membuatmu tersenyum bahagia atau menangis sakit tanpa suara. Ketika kamu memilih menunggunya, jangan salahkan dia atau marah padanya jika pada akhirnya kamu merasa sakit hati. Kamu yang memutuskan untunk menunggunya. Itu artinya kamu juga siap menerima resiko apapun yang akan terjadi pada hal yang kamu tunggu.
Menunggu itu seperti jalan-jalan di mall, maka harus siap menerima resiko sakit hati karena lelah, hanya untuk diskon baju ber-merk yang belum tentu bisa kamu dapatkan.
Tapi ada satu hal yang membuatmu terlihat (walaupun tak ada yang pernah memperhatikkan ini) hebat saat itu; kamu mencintanya sampai akhir. Tidak berhenti di tengah jalan. Meneruskan perjalanan sampai di kejar harimau dan berhenti di gang buntu.
Setidaknya.. kamu berhasil menyelesaikannya sampai waktunya habis. Mencintainya sampai Tuhan dan semesta berkonspirasi untuk membuatmu berhenti.
Kamu tahu, bukan? Memainkan game sampai 'game over' akan lebih menyenangkan dibanding menyerah pada tombol 'resume' lalu 'exit'. Walau pada akhirnya, kamu tidak memenangkan game.

Menyesalah.
Tapi setidaknya, kamu sudah tahu.
Penasaran mu dan rasa ingin selalu memberi waktu padanya sudah selesai.
We are finished, baby...

Yang baru sampai garis finish,
Kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar